Sejarah Kelezatan Ayam Taliwang: Kisah Perjuangan Haji Ahmad Murad

Sejarah Kelezatan Ayam Taliwang: Kisah Perjuangan Haji Ahmad Murad
Sejarah Kelezatan Ayam Taliwang: Kisah Perjuangan Haji Ahmad Murad

Pulau Lombok, salah satu destinasi pariwisata terkenal di Indonesia, tidak hanya terkenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga dengan kelezatan kuliner khasnya. Salah satu hidangan yang paling diminati oleh masyarakat lokal maupun wisatawan adalah Ayam Taliwang. Tetapi, siapa sebenarnya yang pertama kali menemukan dan menghidangkan hidangan lezat ini?

Menemukan Kelezatan Ayam Taliwang

Haji Ahmad Murad, seorang warga Kelurahan Taliwang, Kecamatan Cakranegara Utara, Kota Mataram, merupakan sosok yang pertama kali menciptakan resep dan menjual Ayam Taliwang di warungnya. Pada tahun 1965, warungnya yang terletak di Jalan Raya Cakranegara menjadi tempat pertama kali munculnya hidangan fenomenal ini.

Perjuangan dan Keterpaksaan

Menurut penuturan putri tertuanya, Hj. Siti S Murad, mengelola warung makan sebenarnya bukanlah keahlian utama ayahnya. Keterpaksaan untuk mencari mata pencaharian baru muncul setelah bisnis ternak sapi antar pulau yang dijalani Haji Murad mengalami kebangkrutan.

Kisah Kebangkrutan yang Mengubah Segalanya

Haji Murad dulunya dikenal sebagai seorang saudagar sapi terkemuka di Pulau Lombok. Namun, nasib buruk datang saat kapal-kapal yang membawa ribuan sapi untuk diekspor keluar daerah tenggelam di tengah badai. Keterpurukan ekonomi yang tiba-tiba membuat Haji Murad terpaksa mencari cara untuk bertahan hidup.

Dari Keterpurukan Menuju Kemuliaan

Dengan tekad yang kuat untuk memberikan yang terbaik bagi keluarganya, Haji Murad memutuskan untuk membuka restoran di Cakranegara. Restoran tersebut, yang masih beroperasi hingga kini, menjadi batu loncatan awal bagi lahirnya Ayam Taliwang.

Naluri Bisnis yang Tajam: Menu Spesial Ayam Taliwang

Untuk menarik pengunjung, Haji Murad mengolah hidangan ayam bakar menjadi menu spesial dengan cita rasa yang khas. Inilah yang kemudian menjadi Ayam Taliwang, hidangan yang terus memikat lidah para pelanggan.

Rahasia Bumbu dan Pesan Moral

Meskipun tidak ada rahasia dalam resep bumbu Ayam Taliwang, Haji Murad memutuskan untuk tidak mematenkannya. Ia ingin hidangan ini menjadi bagian dari amal jariyahnya, sebuah warisan untuk dikenang oleh banyak orang.

Warisan Keluarga dan Tradisi

Seiring berjalannya waktu, Ayam Taliwang tidak hanya menjadi hidangan lezat, tetapi juga menjadi simbol dari perjuangan dan ketekunan Haji Murad. Kini, warisan kuliner ini diwariskan kepada anak cucunya, yang menjaga tradisi dengan membuka empat restoran Ayam Taliwang di berbagai lokasi.

Mempertahankan Budaya dan Sejarah

Restoran Ayam Taliwang asli tidak hanya menjadi tempat untuk menikmati hidangan lezat, tetapi juga sebagai tempat untuk menghormati sejarah. Foto Haji Ahmad Murad dan istrinya dipasang di setiap restoran sebagai penghargaan atas kontribusi mereka dalam menciptakan hidangan legendaris ini.

Kesimpulan

Ayam Taliwang bukan sekadar hidangan lezat, tetapi juga sebuah kisah perjuangan dan warisan budaya yang bernilai tinggi. Melalui kisah Haji Ahmad Murad, kita dapat belajar tentang ketekunan, keberanian, dan semangat untuk bertahan hidup di tengah cobaan. Ayam Taliwang tetap menjadi favorit di Pulau Lombok dan menjadi bagian penting dari sejarah kuliner Indonesia.

WhatsApp